MAKALAH
GEOLOGI LINGKUNGAN
SIKLUS, JENIS, PROSES TERBENTUKNYA
BATU
KELOMPOK 5:
1.
MERY
MONICA 1410015311002
2.
STHEFFANO
ADAMS 1310015311050
3.
OKTI
PRATIWI SUGIARI 1410015311001
4.
BIMA
ANDARI 1410015311003
5.
MUHAMMAD
FAUZI 1410015311004
DOSEN : MUNZIR, Dipl, Ing
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “siklus, jenis, proses
terbentuknya batu”.
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Geologi Lingkungan Universitas Bung hatta.
Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada bapak Munzir, Dipl, Ing
yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Padang , 17 September
2014
Tim Penulis
ABSTRAK
Makalah ini menjelaskan tentang
kalimat. Dijelaskan dalam makalah ini bahwa Siklus batuan menggambarkan seluruh
proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan,
mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal
dan eksternal Bumi. Kulit
bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang mengalami proses-proses alamiah
selama berjuta-juta tahun. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
malihan.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR I
Abstrak
II
DAFTAR
ISI III
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang 1
- Rumusan Masalah 1
- Tujuan dan Manfaat 1
- Metode Penulisan 1
- Sistematika Penulisan 1
BAB
II
ISI
A.
Proses terjadinya siklus batuan 2
B.
Jenis batuan berdasarkan proses
terjadinya 4
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan 7
DAFTAR
PUSTAKA 8
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Sangat
menariknya pembahasan tentang batuan inilah yang membuat penulis tertarik untuk
mengulas sedikit tentang kalimat.
1.2
Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang siklus, jenis dan proses
pembentukannya, maka diperlukan sub pokok bahasan yang saling berhubungan,
sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
A.
Bagaimana
siklus batuan?
B.
Apa saja jenis
batuan dan bagaimana proses pembebtukannya?
1.3
Tujuan dan manfaat penulisan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Geologi Lingkungan dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan
pembaca tentang siklus, jenis dan proses pembentukan batuan dan untuk membuat
kita lebih memahami batuan.
1.4
Metode Penulisan
Penulis
memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media
media lain seperti, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari
internet.
1.5
Sistematika Penulisan
Makalah
ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab
penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah,
tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan
kalimat. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
BAB II
ISI
A. PROSES
TERJADINYA SIKLUS BATUAN
Siklus
batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk,
dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali
sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini
berjalan secara kontinyu atau berulang dan tidak pernah berakhir. Siklus ini
adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan
atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal atau
energi panas dari dalam Bumi dan energi panas yang datang dari matahari.
Kerak
bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami
transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer
dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian
mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun
dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian,
proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi
menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam
membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih
dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma
ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan
ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga
batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi, siklus batuan ini akan terus
berlanjut tanpa henti.
Dari
kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan dengan sedimentologi, maka
batuan sedimen itu bisa berasal dari batuan apa saja, baik itu batuan beku,
batuan metamorf, atau pun batuan sedimen itu sendiri, untuk mudah memahami bisa
dilihat dari gambar dibawah ini.
Penjelasan:
Siklus batuan adalah proses dimana
suatu batuan melebur, meleleh, membeku, dan kemudian menjadi batu kembali. Pada
awalnya siklus batuan terbentuk oleh pergeseran lempengan yang ada di permukaan
bumi. Lalu pergeseran ini menghasilkan magma yang dimana magma tersebut akan
mendesak keluar permukaan bumi dan pada saat magma mencair di permukaan bumi,
maka akan menyelimuti tanah yang dilalui oleh cairan magma. Untuk beberapa
waktu magma akan membeku dan berubah menjadi batuan dingin yang dinamakan
"Igneous Rock".
Batuan akan mengalami pelapukan yang
disebabkan oleh bebrapa hal diantarnya:
1.
Pelapukan Secara Fisika
Pelapukan secara fisika diakibatkan
oleh perubahan temperatur yang tidak menetap. contohnya dari suhu panas yang
tiba-tiba menjadi dingin bahkan terkena hujan dan badai mengakibatkan batuan
melapuk.
2. Pelapukan Secara Kimia
Pelapukan ini diakibatkan diakibatkan oleh cairan kimia HCL yang bereaksi dengan batuan(batu gamping) mengakibatkan batuan melapuk, juga dengan adanya hujan asam yang bereaksi dengan batuan.
3. Pelapukan Secara Biologi
Pelapukan ini disebabkan oleh
makhluk hidup. Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh
gangguan dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini
mampu membuat rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan
menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
untuk lebih singkatnya bisa dibuat
kesimpulan sebagai berikut:
Proses Terjadinya Batuan:
1.
Magma yang mengalami kristalisasi/
pembekuan akan menhasilkan IGNEOUS ROCK
2.
IGNEOUS ROCK akan mengalami
pelapukan oleh air dan sebagainya akan menghasilkaN sedimen.
3.
Sedimen yang juga mengalami
weathering akan manjadi SEDIMENTARY ROCK.
4.
SDEDIMENTARY ROCK yang mengalami
perubahan suhu dan temperatur yang sangat tinggi akan berubah
menjadi batu peralihan. Batu peralihan akan kembali lagi menjadi magma dan
begitu lah seterusnya.
B. JENIS
BATUAN BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA
Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis
batuan yang mengalami proses-proses alamiah selama berjuta-juta tahun.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan keras yang
terbentuk dari magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami
proses pendinginan. Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan.
Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan
tempat magma yang keluar membeku, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Beku Dalam.
a. Batuan Beku Dalam.
Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik
terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya
proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga biasanya
berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir
dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ.
Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit, diorit, dan gabro.
b. Batuan Beku Luar.
b. Batuan Beku Luar.
Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik
terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya
proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya halus
dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus.
Contoh batuan beku dalam antara lain
obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt.
c. Batuan Beku Korok.
Batuan beku korok terbentuk karena proses
penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku.
Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi.
Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok
antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.
2.
Batuan
Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku
atau zat padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan
menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di
antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat
dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan
organik.
a. Batuan Sedimen Klastis.
a. Batuan Sedimen Klastis.
Batuan sedimen klastis terbentuk karena
pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi
hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras.
Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya. Contoh
batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu
pasir.
b. Batuan Sedimen Kimiawi
b. Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena
pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada
batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan
stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
c. Batuan Sedimen Organik.
Batuan sedimen organik atau batuan sedimen
biogenik terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami
pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari
terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar.
3.
Batuan
Malihan (Batuan Metamorfosis)
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku
atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan
disebut juga batuan metamorfosis. Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan
proses pembentukannya, yaitu sebagai berikut.
a. Batuan Malihan Kontak.
Batuan malihan kontak atau thermal terbentuk karena adanya pemanasan
atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu
marmer yang berasal dari batu kapur.
b. Batuan Malihan Dinamo.
b. Batuan Malihan Dinamo.
Batuan malihan dinamo, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya
tekanan yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari
lapisan-lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya
batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya batubara yang berasal
dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).
c. Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik.
c. Batuan Malihan Thermal-Pneumatolik.
Batuan malihan thermal-pneumatolik, merupakan batuan yang terbentuk
karena adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang sedang mengalami
metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz.
BAB III
KESIMPULAN
Siklus batuan ini berjalan secara
kontinyu atau berulang dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena
yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer,
hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal atau energi
panas dari dalam Bumi dan energi panas yang datang dari matahari. Siklus batuan
adalah proses dimana suatu batuan melebur, meleleh, membeku, dan kemudian
menjadi batu kembali. Batuan
beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma yang keluar dari perut
bumi dan membeku karena mengalami proses pendinginan. Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk karena proses
pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Batuan
beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk karena adanya proses pembekuan
magma pada permukaan bumi.
Batuan beku korok terbentuk karena proses
penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami
erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen
klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral,
sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat
tertentu dan menjadi keras.
Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena
pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik terbentuk karena
adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
http://2a-arpram.blogspot.com/
Suprihartoyo, Djuminah, Esti Dwi Wardayati. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
[bse.kemdikbud.go.id]
Suprihartoyo, Djuminah, Esti Dwi Wardayati. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
[bse.kemdikbud.go.id]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar